Versi Tidak Senonoh
Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri.
Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamili itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau. Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si ayah. Sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si gadis. ~ wikipedia
Ngeri ya?

Danau Tolire Besar
Versi yang lebih lengkap menyebutkan kalo si bapak adalah kepala suku dari desa yang dihuni lebih dari 1.000 jiwa tersebut. Ceritanya, suatu malam penduduk desa itu berpesta dan mabuk-mabukan. Barangkali ada yang lagi ulang tahun atau abis menang lawan prajurit Romawi. Saat pesta usai, kepala suku yang sudah teler berat ini masuk ke rumah lalu ‘nganu sama anaknya.
Ketika subuh tiba, terdengar kokok ayam sebanyak tiga kali. Salah satu nenek penghuni desa ngasih pengumuman ke warga kalo itu pertanda bahwa desa mereka akan tenggelam, entah dasar pemikirannya dari mana. Mungkin karena hipotesis si nenek tidak memiliki dasar yang kuat, warga desa cuek dan tetap bobok. Tiba-tiba, dari samping rumah kepala suku mendadak keluar air yang sangat banyak. Warga panik!
Kepala suku lari keluar rumah, lalu menginjak mata air yang sedang menyembur dengan derasnya itu. Bukannya berhenti mengalir, tanah di sekitar mata air langsung amblas lalu air bah mengalir menenggelamkan desanya seketika. Jadilah danau Tolire Besar dan kepala suku beserta warganya tenggelam semua. Melihat kejadian itu, anak kepala suku melarikan diri ke arah pantai. Sayang, dalam perjalanan tanah yang dipijaknya juga amblas, maka terciptalah danau Tolire Kecil.

Danau Tolire Kecil (dok. Agung Siregar-ACI 2011)
Versi Senonoh
Buku “Ekspedisi Kompas, Hidup Mati di Negeri Cincin Api” punya cerita sendiri mengenai danau ini.
Pulau Ternate seluas 1.118 km2 ini sejatinya adalah bagian tubuh Gamalama, yang kakinya berada di dalam laut. Ketinggian gunung ini jika diukur dari permukaan laut hanya 1.715 meter. Namun, jika diukur dari dasar laut, ketinggan Gamalama mencapai 3.000 meter. Letusan Gamalama pernah terjadi di permukiman saat pembentukan danau Tolire Jaha (Tolire Besar) tahun 1775.
Tolire Jaha terletak di barat laut Ternate, berjarak 4 km dari puncak Gamalama dan 500 meter dari pantai. Petaka itu dimulai dengan gempa bumi beruntun yang mengguncang Desa Soela Takomi pada tanggal 5 September 1775. Desa ini terletak 1,5 km dari Kelurahan Takoma saat ini. Gempa tektonik itu memicu erupsi Gamalama hingga terjadi letusan uap panas selama beberapa jam pada 7 September dini hari.
Suara gemuruh menyertai erupsi yang berlangsung hingga hari terang. Saat warga sekitar Desa Soela Takomi menengok kampung itu pada siang hari, mereka hanya mendapati lubang kawah yang menganga lebar.
Sebanyak 141 warga desa hilang bersama tenggelamnya desa mereka.
Masih banyak versi lain tentang asal-usul danau Tolire Besar dan Tolire Kecil. Versi anak tambang meyakini kalo kedua danau ini adalah bekas pit pertambangan terbuka. Saya punya keyakinan sendiri. Danau-danau tersebut adalah bekas kamehameha.
Siluman Buaya Putih dan Mitos Lempar Batu
Ini side story-nya. Di danau Tolire Besar yang luasnya sekitar 5 hektar itu katanya ada siluman buaya putih! Ukurannya super gede, menurut cerita penduduk panjangnya mencapai 10 meter lebih. Men, ini bukan legenda. Buaya itu beneran ada. Gak percaya? Nih fotonya.
Ternyata warnanya bukan putih melainkan coklat kehitaman. Di Youtube juga ada videonya.
Nah, selain melihat buaya, di danau Tolire Besar ada aktivitas lempar batu. Ini semacam tempat latihan melempar jumroh kali ya. Katanya, sekuat apa pun lemparan kita, batu itu gak bakal nyampe ke danau dan menghilang secara misterius.
Aktivitas lempar batu ini jadi bisnis buat warga sekitar. Mereka menjual batu untuk dilempar seharga Rp 1.000 per set, isinya 5 biji. Akibatnya batu-batu dengan bentuk bagus jadi menghilang di sekitar danau, jadi harus jeli mencari kalo pengen gratisan dan cepat naik haji. Oya, untuk menuju ke sini tidak ada transport umum, jadi harus carter kendaraan atau jalan kaki agak jauh dari jalan besar :D
itu foto & video buaya nya lo yg ngambil bro?
LikeLike
bukan, videonya nemu di youtube. kalo fotonya yang ngambil kakak gue
LikeLike
berarti gak bisa dianggap bener ya legendanya, buayanya item, batu juga nyemplung :)
LikeLike
hahaha iya :))
LikeLike
Bro bukannya batu nga nyemplung tpi sekuat apapun lu lempar batunya,batunya gak bakal nyampe d tengah pasti tetap jatuh d pinggir!
LikeLike
bro, iseng2 nyari info danau tolire. . . eh nyasar dimari. . .
boleh sedikit komen bro, itu yang lo bilang danau tolire kecil kaya’nya bukan deh, itu kan danau laguna, lha itu yg diatas kan pulau maitara & pulau tidore
#akhir bulan juli kemaren sempet kesana :)
LikeLike
Wah iya bener bro, saya salah ternyata. Makasih infonya yaa :D nanti saya revisi tulisannya kalo udah dpt 3G lg hehe..
Salam kenal
LikeLike
saya percaya,saya pernah kesana dan melihat langsung keajaiban itu.saya di temani oleh pak ali(katanya penjaga di sana).tidak hanya buaya putih tapi saya juga dapat kenang kenangan dari sana berupa sebuah mustika yang bertuliskan lafas ALLAH yang keluar langsung dari mulut buaya itu.sang penjaga pun heran.kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya “kata si penjaga” sampai sekarang batu tersebut masih ada.jika ingin melihat silahkan datang sendiri ke makassar
Balas
LikeLike
wow ternyata ternate menyimapan segudang keindahan,, aku mau cerita rincinya kalo ada :)
LikeLike
totalnya ada 3 danau: Tolire besar, Tolire kecil, dan danau Laguna
LikeLike
Yup, laguna juga cakep banget :D
LikeLike
Bro boleh coment sdkit,betul kata muhamad alhasib,,lain kali klw cari berita Itu yg benar apalagi k tempat keramat bgt,nnti Kualat lho????
By ikcha
LikeLike
Sip. Makasih masukannya :)
LikeLike
Tgl 8 februari 2016 saya N teman2 ke pulau ternate (danau tolire) dan sampai di danau tolire munculLah beberapa buaya..kamipun mulai melempar batu dan batu terakhir alhamdulillah menembus air di danau tolire dan tiba2 angin yg kencang datang menghampiri saya dan teman2 dan brapa menit kemudian muncul buaya putih di hadapan saya melingkar menjadi angka 9… itulah kejadian di danau tolire yg saya lihat dengam mata kepala saya sendiri
LikeLike
hari minggu saya melihat buaya buang air
LikeLike