Ini foto-foto dari trip Alor bulan Juni kemarin. Semua foto diambil menggunakan kamera micro four-third Olympus OM-D dengan lensa Olympus 12-50 mm. Enjoy.

Tempat penyeberangan menuju Pulau Kepa, tempat kami menginap selama seminggu. Nama resortnya “La Petite Kepa.” Cukup berperahu selama 5 menit untuk tiba di sana.

Kepa, pulau kecil dengan pemandangan luar biasa indah ini hanya dihuni beberapa kepala keluarga saja. Tidak ada listrik dan air tawar.

La Petite Kepa Dive Resort dibangun dengan gaya tradisional Alor. Konsep green living benar-benar diterapkan disini: wajib hemat air, listrik menggunakan tenaga surya, dan dilarang keras buang sampah sembarangan.

Pulau Pura yang terletak 45 menit dari Pulau Kepa ini adalah tempat tersebarnya puluhan titik penyelaman terbaik di Alor.

Yang agak merepotkan saat memotret di Alor adalah arusnya yang gak sante. Kalo komposisi foto dirasa sudah pas, eksekusilah dengan cepat.

Ini adalah dive spot paling unik di Alor, bahkan mungkin di dunia: Anemone City. Anemone berwarna-warni tumbuh dimana-mana, rapat, terhampar sepanjang titik penyelaman sejauh 1 km lebih. Yang gak kuat nahan dingin wajib pake wetsuit dobel, disini suhunya selalu dibawah 24 derajat celcius men.

Ribuan Anthias beterbangan dihantam arus kencang di titik penyelaman Bama, selat Pantar. Ikan aja kewalahan, apalagi kita x))

Nudibranch, atau siput laut, selalu ditemui di titik penyelaman mana pun. Mereka selalu fotojenik :)

Ikan yang terkenal berkat film “Finding Nemo” ini susah banget difoto, gerak kesana kemari kayak pacet kena garam. Saya pernah menang lomba foto berkat Nemo, kemudian menerima sindiran dari banyak banget diver senior. Kata mereka, “Cuma foto Nemo kok bisa menang sih?”

Rhinopias, salah satu jenis dari Scorpion Fish ini tinggal di kedalaman 30 meter. Gara-gara keasyikan motret doski, dive comp saya memerintahkan untuk segera melakukan ceiling di kedalaman 3 meter.

Butuh menunggu sekitar 10 menit untuk bisa “face to face” dengan dragon pipefish yang cukup lincah ini.

Ini dia tanaman air favorit saya: Hydroid yang unyuuu! Tiap kali liat hydroid bawaannya jadi gemes banget, pengen remas-remas. Uwuwuwuwu…

Cow Fish alias ikan sapi, kalo dideketin buat difoto doski biasanya berenang mundur. Baik banget ya? :’)

Yang terakhir, ikan kodok atau Frog Fish. Ini adalah ikan yang gak bisa berenang. Dia lebih senang jalan kaki.

Bukan, itu rumahnya bukan lagi kebakaran. Disitu lagi ada Binbin, Ida dan Ono lagi gegosipan. Itu pancaran tenaga mereka bertiga.
That’s all folks! Dan sebagai penutup, ini dia video amatir yang saya rekam pake Olympus OM-D kemudian diedit pake iMovie.
Ngiler ngeces lihat foto-fotonya… Slurppp *lap iler*
LikeLike
*kasih tissue*
LikeLike
olympus OM-D.. hmm…
LikeLike
tunggu review lengkapnya ya kakak :D
LikeLike
Gilak! Energi gegosipan gw bisa jadi sumber energi baru ituh!
Foto-foto Alor nya ini mah ‘LEBIH indah dari aslinya’
LikeLike
Ssst kak, namanya juga kamera 13jt, memotret lebih indah daripada aslinya, hahahaha x))
LikeLike
ngilerrrrrrrrrrrrrr om!
LikeLike
*lap ilernya*
LikeLike
Salute . . . Keep spirit brother
LikeLike
Om bawa kameranya dong pas ke raja ampat, ntar gw pinjem yah! :lol:
LikeLike
Pasti doong :D
LikeLike
Wakakakaka…. videonya kewen! Emang lu ga pernah ada masa niup2 balon jogong reg? Tren abis dulu. Ampe meja pada basah!
LikeLike
ebuseeeddd! lo se-geng sama diana berarti ahahahaha x))
LikeLike
foto2nya wowwww banget mas :O
LikeLike
fotonya wow banget mas :o
LikeLike
Thanks om :D
LikeLike
Sumpah, fotonya wow keren bangeeeeeeet :o
LikeLike