21 September 2013
Weekend itu saya dan teman-teman ACI berencana camping di Pulau Perak. Untuk menuju kesana, kami harus naik kapal kayu jurusan Pulau Harapan dari pelabuhan Muara Angke hari Sabtu pagi. Tau lah kondisi pelabuhan itu di Sabtu pagi, penuh dengan ribuan weekend warrior. Rombongan kami tiba sebelum jam 6 pagi, dan orang-orang sudah mulai berebut naik ke kapal yang sandar secara berjajar di dermaga. Kebetulan kapal ke Pulau Harapan adanya di deretan keempat, jadi kami harus menyeberangi tiga kapal dulu sebelum bisa duduk santai di dek atas sambil menikmati angin laut yang amis.
Kami bergegas menyeberang dari satu kapal ke kapal berikutnya. Bukan perjuangan yang mudah karena harus melewati antrian dan kerumunan orang sambil membawa peralatan camping segambreng. Kapal pertama lewat. Kapal kedua lolos. Dan saat kaki kami semua baru menjejak lantai kapal ketiga, EH DOSKI JALAN!
Kami panik. Pilihannya adalah loncat kembali ke kapal kedua atau loncat ke kapal tujuan kami menggunakan jaring laba-laba. Gara-gara kelamaan bingung, jarak antar kapal semakin lebar. Saya bergegas menemui salah satu ABK, minta kapalnya berhenti dulu.
“Hehehe, mana bisa bang, udah terlanjur jalan gak bisa mundur lagi,” katanya.
Fak.
Saya melihat wajah rombongan saya yang tampaknya mulai mencari kambing hitam. Tenang tenang, siapa tau kapal ini arahnya ke Pramuka, kan deket tuh dari Harapan.
“Ini kapalnya kemana mas?” tanya saya.
“Pulau Tidung.”
Ngok.
Begitulah. Untungnya guide kita baek, dia mau jemput kita di Tidung trus langsung ke Pulau Perak pake perahu motornya. Pak Bob memang paling juara. Dia tinggal di Pulau Harapan. Kalo mau camping di pulau-pulau cantik, bisa menghubungi doski. Jago nangkap ikan sekaligus dibakarin. Minat PM.
Minat. Boleh kirim2 ke sherroah@gmail.com.
Nuhun, Mas!
LikeLike