Hewan Super Sensi

Perkenalkan: Hydroid.

Cantik yah?

Cantik dari Hongkong.

Ini kalo orang, sensi level PMS. Gak boleh kesenggol dikit langsung ngamuk dan nusuk bertubi-tubi sekalipun doski yang nyenggol duluan. Kalo udah tersengat, kita hanya bisa pasrah dan menahan penderitaan hingga berhari-hari.

Sengatan Hydroid menimbulkan sensasi seperti luka bakar disertai mini-heart-attack karena kadang kita menyangka digigit monster laut. Saya sedang night dive saat pertama kali menjajal sengatannya. Waktu lagi asik motret, tiba-tiba si kampret membelai pipi saya yang tidak terlindung wetsuit. Bayangkan sekotak korek api dinyalain sekaligus terus ditempelin ke kulit, nah rasanya kayak gitu. Pipi saya merah merona selama seminggu lebih dan timbul balon-balon kecil di kulit yang perihnya minta ampun.

Racun atau bisa pada Hydroid (Aglaophenia cupressina) berasal dari sel penyengat pada polipnya yang disebut nematokis, meski ada juga beberapa jenis Hydroid yang menggunakan sistem pertahanan lain. Kecepatan tembakan nematokis ini luar biasa, mencapai 0,003 detik begitu terjadi kontak. Jadi, secepat apa pun gerak refleks kita akan sia-sia.

Bisa ini belum ada obatnya. Yang bisa dilakukan seandainya tersengat Hydroid adalah segera membasuh kulit dengan cuka dan membersihkan area yang terkena sengatan. Setelah itu bisa pake salep hydrocortisone biar radangnya gak terlalu parah, dan melatih ilmu sabar karena kalo digaruk racunnya bisa menyebar kemana-mana.

Yang terbaik tentu saja menghindari kontak dengan Hydroid. Jauh-jauh darinya atau pakai wetsuit panjang dan gloves. Beberapa dive center memang tidak memperbolehkan penggunaan gloves demi mencegah diver megang-megang karang sembarangan, jadi harus lebih hati-hati lagi.

Buat yang belum pernah merasakan sentuhannya, your time will come broh. Seorang diver yang sangat senior pernah berkata, “Saya sudah 20 tahun lebih menyelam belum pernah kena hydroid. Makanya skill dilatih.” Pada penyelaman berikutnya kuping dia dikemocengi Hydroid.